Beberapa orang percaya bahwa sudut pandangnya adalah satu-satunya yang benar.
Bahwa dunia harus terlihat seperti yang mereka lihat,
bahwa semua orang seharusnya berpikir, merasakan, dan bertindak seperti mereka.
Menyangkal perbedaan itu seperti melihat pelangi dengan satu warna.
Kamu melewatkan setiap nuansa, setiap lapisan cahaya yang seharusnya membuatmu terpesona.
Pelangi tidak pernah satu warna; ia adalah rangkaian cahaya yang memecah sinar menjadi banyak kemungkinan.
Dan ketika kita memaksa semua orang, semua ide, semua cara melihat menjadi sama,
kita tidak hanya menutup mata pada keindahan,
tapi juga menolak kenyataan bahwa dunia ini multi-dimensi, penuh perspektif yang berbeda.
Mereka yang menolak perbedaan merasa aman dalam satu sudut pandang.
Mereka percaya nyaman adalah benar, dan berbeda adalah salah.
Padahal kenyamanan itu hanyalah ilusi; dunia tidak pernah diciptakan agar kita melihat dari satu sisi saja.
Kecuali beberapa hal yang bulat sempurna kebenaran mutlak,
yang lain hanyalah sudut pandang, pengalaman, interpretasi.
Menyadari pelangi dari banyak sudut bukan melemahkan,
melainkan memperkaya mata dan jiwa.
Setiap warna memiliki hak untuk bersinar,
setiap pandangan membawa sesuatu yang tak bisa digantikan oleh pandangan lain.
Keberagaman bukan ancaman.
Ia adalah pengingat bahwa dunia ini tidak pernah sederhana,
bahwa mencoba memaksakan satu cara melihat sama saja dengan memadamkan sebagian cahaya.
Dan jika kita cukup berani membuka mata pada semua warna,
kita akan melihat dunia sebagaimana mestinya:
penuh lapisan, penuh perbedaan, utuh.
Bukan pelangi yang sama,
tapi pelangi yang berwarna-warni, kaya, dan bebas.
Komentar
Posting Komentar