Dunia ini tidak adil, tapi bukan berarti tanpa alasan. Keadilan kadang tidak datang dalam bentuk kesetaraan, melainkan dalam bentuk pelajaran yang berbeda untuk setiap orang. Ada yang belajar tentang syukur lewat kemudahan, ada yang belajar tentang keteguhan lewat kesulitan. Dan keduanya, bila benar-benar mengerti, akan sampai pada pemahaman yang sama: tidak ada yang benar-benar di atas, tidak ada yang sepenuhnya di bawah; yang ada hanyalah cara berbeda dalam belajar menjadi manusia.
Privilege bukan soal siapa yang punya tangan, tapi bagaimana tangan itu bekerja untuk mendapatkan sesuatu. Karena semua orang memang punya tangan, hanya saja sebagian lahir dengan genggaman yang sudah berisi.
Sebagian orang hanya perlu duduk santai, menunggu pintu terbuka untuk mereka. Langkahnya tidak kotor, napasnya tidak tersengal, namun jarak yang mereka tempuh terasa ringan karena dunia memang sudah menyiapkan jalan untuknya.
Sebagian lagi harus berjalan jauh dengan kaki telanjang, menenteng beban yang tidak pernah mereka pilih. Mereka harus bertanya pada banyak orang, tersesat di jalan yang tidak punya peta, dan tetap melangkah meski hujan menghapus jejaknya sendiri.
Namun jika benar setiap perjalanan menuju tempat yang sama, maka yang membedakan bukanlah jarak, melainkan apa yang dibawa pulang dari perjalanan itu. Yang berprivilege mendapat pelajaran bahwa tidak semua orang seberuntung dia, dan yang tanpa privilege mendapat pelajaran bahwa ketangguhan adalah mata uang yang nilainya tidak bisa diwariskan.
Pada akhirnya, keduanya belajar hal yang berbeda. Yang pertama belajar menunduk, yang kedua belajar berdiri. Yang satu diajarkan untuk menghargai, yang lain dilatih untuk bertahan. Dan mungkin di sanalah keseimbangan hidup bekerja, bukan untuk membuat semua orang setara, tapi agar setiap orang punya alasan untuk tidak saling meremehkan.
Karena sejauh apa pun perbedaan langkah, kita semua sedang menuju arah yang sama: mengenal arti cukup, memahami arti syukur, dan menyadari bahwa takdir memberi ujian berbeda agar setiap hati tahu: adil bukan berarti sama, kadang adil berarti tepat untuk siapa yang menjalaninya.
Komentar
Posting Komentar