Aku marah. Aku kalah. Aku meledak setelah terlalu lama menahan. Rasa sabar dan menerima yang menumpuk ini akhirnya pecah. Tidak ada gunanya terus menjadi orang baik. Orang baik selalu saja diusik. Aku lelah diam. Menjalani keseharian sambil berusaha bijaksana nyatanya tidak cukup untuk menenangkan rasa sakit yang kian menyayat.
Apa gunanya dilihat hidup sebagai orang baik, sedangkan kenyataannya aku tidak pernah benar-benar baik-baik saja? Aku tidak ingin lagi sesak mengenakan topeng hanya untuk menyembunyikan luka di balik wajah suramku ini. Saat ini aku hanya ingin apa adanya.
Aku ingin berteriak saat terluka, tanpa peduli seberapa bising suaraku. Aku ingin menggenggam erat apapun di depanku untuk menahan rasa sakit yang tidak semua orang mengerti. Betapa sesaknya hidup ini sampai rasanya ingin menyeret siapa saja yang di sekitar agar mereka tahu bagaimana rasanya sesak seperti aku.
Aku ingin menjelaskan rasa sakitku tanpa langsung divonis jahat. Hidup menjadi abu-abu begitu menyiksa; aku enggan menjadi putih atau hitam sepenuhnya. Aku bukan baik. Aku bukan jahat. Aku hanyalah korban dari kemunafikan keduanya.
Komentar
Posting Komentar