Aku marah. Aku kalah. Aku meledak setelah terlalu lama menahan. Kesabaran yang menumpuk akhirnya pecah. Terus menjadi orang baik terasa tidak lagi berguna. Orang baik selalu saja diusik. Aku lelah diam. Menjalani keseharian sambil berusaha bijaksana ternyata tidak cukup untuk menenangkan rasa sakit yang terus menyayat.
Apa gunanya dikenal sebagai orang baik, jika kenyataannya aku tidak pernah benar-benar baik-baik saja? Aku tidak ingin lagi sesak mengenakan topeng hanya untuk menyembunyikan luka di balik wajah yang tampak tenang. Hari ini, aku hanya ingin apa adanya.
Aku ingin berteriak saat terluka, tanpa peduli seberapa bising suaraku. Aku ingin menggenggam apa pun di depanku, sekadar menahan rasa sakit yang tidak semua orang mengerti. Rasanya sesak. Sesak sampai ingin membuat orang lain tahu bagaimana rasanya berada di titik ini.
Aku ingin menjelaskan rasa sakitku tanpa langsung divonis jahat. Hidup yang serba abu-abu terasa menyiksa. Aku enggan menjadi putih atau hitam sepenuhnya. Aku bukan baik. Aku bukan jahat. Aku hanya manusia yang terluka, terjebak di antara kemunafikan keduanya.
Komentar
Posting Komentar